Pesulap Merah kembali mendapatkan imbas atas keputusannya membongkar trik perdukunan dan paranormal. Marcel Radhival alias Pesulap Merah belakangan ini mengaku kerap mendapatkan ancaman. Tak hanya itu, Pesulap Merah juga dicari oleh sosok misterius yang tak dikenalnya pukul dua dini hari.
Ia pun tak mengenal sosok yang menanyakan alamat rumahnya pada Ketua RT itu. Menurut Pesulap Merah, Ketua RT memilih menyembunyikan alamat rumahnya karena kedatangan sosok tersebut tidak jelas maksudnya. "Ketika ditanya mau ngapain enggak jawab,” tukas Pesulap Merah.
Tak cuma sekali, menurut Ketua RT di kampungnya, ada orang yang mencarinya mengaku dari padepokan. "Baru baru ini juga ada yang nyamperin, RT saya bilang gimana nih rumah Marcel ngakunya dari padepokan, ya sudah sampai saat ini saya masih dicegat," imbuhnya. Meski mendapatkan ancaman hingga dicari orang orang yang tak dikenal, Pesulap Merah membantah takut.
"Saya percaya takdir Allah, Azza Wa Jalla itu tetap yang utama sih,” tutupnya. Sebelumnya, Marcel Radhival alias Pesulap Merah disomasi Rara Pawang Hujan atau Mbak Rara untuk meminta maaf secara lisan atau tulisan selama 3×24 jam. Mendengar somasi yang dilontarkan Rara Pawang Hujan, Pesulap Merah pilih tidak mau ambil pusing.
Dikutip dari kanal YouTube KH Infotainment, menurut Pesulap Merah somasi dari Rara Pawang tidak termasuk delik. "Mereka mereka menurut saya hanya promosi doang, nggak ngefek ke saya." "Dari kemarin kan ada laporan laporan juga dateng, tapi nggak ngefek sama sekali."
"Ngga ada panggilan juga dari polisinya, karena memang nggak masuk delik," kata Pesulap Merah. Menurut Pesulap Merah somasi yang diterimanya hanya untuk promosi saja. "Digembor gemborkan untuk promosi dia sendiri dan hal ini tidak akan yang mengganggu saya."
"Kemarin saya jadwal TV dari pagi ke pagi nggak ngefek apapun." "Jadi mungkin untuk bahan promosi mereka agar bisa mendapat pekerjaan yang baik aja," jelas Pesulap Merah. Sementara itu, Pesulap Merah memiliki pembelaan, lantaran tak pernah menyebut nama saat membongkar trik perdukunan.
Ia menegaskan ketika membongkar trik tak pernah ditujukan untuk satu orang saja dan nama. "Apa (disuruh) minta maaf karena saya bongkar (trik) pawang hujan? Atau apa?" jelas Pesulap Merah. "Lha 'kan saya bongkar rahasia nggak nyebut nama dia juga," imbuhnya.
Banyak yang meminta perdukunan di Indonesia dibubarkan, mendengar hal tersebut Pesulap Merah sangat setuju. "Ya bagus memang seharusnya seperti itu kan, di Pancasila kita negara kita nomer satunya Ketuhanan yang Maha Esa." "Bukan perdukunan yang maha sakti, jadi kita dituntut untuk percaya ke Tuha masing masing daripada percaya perdukunan," beber Pesulap Merah.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.